12 Okt 2014

Orang Kidal itu Istimewa Lho!

Benarkah Orang Kidal Lebih Jenius?

Benarkah orang kidal lebih jenius.
Apakah anda termasuk salah satu orang yang memiliki kebiasaan lebih banyak melakukan sesuatu dengan tangan kiri atau kidal? Jangan khawatir karena hal tersebut bukanlah sesuatu yang abnormal. Mereka dengan tangan kidal bukan hanya menulis atau menggambar dengan tangan kiri tapi sebagian besar aktivitasnya seperti menyisir rambut, mencuci, menyapu ataupun lainnya lebih sering menggunakan tangan kiri.

Tahukah anda apa penyebab tangan kidal?

Secara pasti penyebab tangan kidal belum diketahui, namun ada beberapa faktor  yang mempengaruhi anak dengan tangan kidal, yaitu bawaan lahir (nature), dan cara pengasuhan (nurture). Anak dengan tangan kidal bawaan lahir disebabkan otak kanannya lebih dominan daripada otak kiri. Lalu bagaimana dengan nurture atau pengasuhan? Anak akan terbiasa mengikuti perintah atau apa yang diajarkan atau bahkan kebiasaan orang tuanya. Contohnya pada anak dengan usia 2-3 tahun mereka mulai melakukan aktivitas yang disukainya, seperti membawa pensil dan kertas, walaupun belum bisa menulis namun kadang sang anak melihat kegiatan orang tuanya yang menggunakan alat tulis tersebut. Apabila orangtuanya mengajarkan anak menulis menggunakan tangan kiri, maka sang anak akan menirunya, namun sebenarnya keadaan kidal itu bisa dilihat pada usia 6 tahun dimana anak sudah mulai beraktivitas mandiri. Pada sebagian anak walaupun diajarkan menggunakan tangan kiri, tidak selalu menjadi kidal, karena fungsi dari otaklah yang paling berpengaruh.

Benarkah orang kidal lebih jenius?

Sebagian masyarakat kita percaya bahwa orang kidal lebih jenius dibanding orang biasa, apa benar? Sebelumnya kita cari tahu dulu fungsi otak.
Fungsi otak kiri dan otak kanan
  • Fungsi otak kiri yaitu untuk mengatur kemampuan berbahasa, kemampuan berbicara, membaca, serta menulis, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan  tata bahasa. Cara kerja otak kiri short term memory (memory jangka pendek).
  • Fungsi otak kanan yaitu untuk kemampuan kreativitas dan persepsi, pengenalan dimensi ruang dan situasi, kewaspadaan, serta perhatian dan konsentrasi. Atau biasa dikenal dengan kemampuan matematik. Selain itu Cara kerjanya long term memory (memory jangka panjang).
Pada anak kidal, perkembangan otak kanannya lebih baik. Demikian juga sebaliknya, anak yang memiliki kecenderungan tangan kanan, berarti otak kirinya yang memiliki perkembangan lebih baik. Mungkin ada benarnya, orang yang kidal lebih pintar bila kita lihat bahwa ternyata perkembangan otak kanan lebih baik pada orang kidal, karena memiliki kemampuan konsentrasi yang lebih tinggi. Namun hal ini masih dalam penelitian untuk mengetahui  kebenarannya.

Tangan Kidal, Berbagai Kehebatan dan Penanganannya

Orang yang kidal lebih banyak menggunakan tangan kirinya daripada tangan kanannya. Anak kidal ini memang tidak banyak populasinya, hanya 10%, dan sisanya adalah anak-anak yang menggunakan tangan kanan. Anak kidal juga lebih banyak berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan.13 Agustus telah ditetapkan sebagai hari tangan kidal internasional. Hari internasional ini didedikasikan bagi mereka yang merasa sering ‘didesak’ oleh orang-orang bertangan normal lainnya.

Kidal adalah suatu kebiasaan lebih dominan menggunakan tangan kiri untuk melakukan pekerjaan, seperti menulis, makan, atau melakukan pekerjaan yang berat menggunakan tangan. Menurut The Left Handers Club, sebuah organisasi orang-orang kidal tak pernah menganggap bahwa kidal itu adalah sebuah kelainan, tapi sebaliknya, mereka malah menganggap kidal adalah sebuah keunikan.
Ia biasanya menggunakan tangan kirinya untuk berbagai pekerjaan seperti misalnya untuk menyisir rambut dan memasak. Menulis tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah seseorang kidal atau bukan, karena sebagian orang yang kidal menggunakan tangan kanannya untuk menulis, sementara untuk segala hal yang lainnya menggunakan tangan kirinya. Tak ada orang yang tahu pasti mengapa manusia pada umumnya lebih banyak menggunakan tangan kanannya, tetapi sjeumlah teori telah diajukan.
Riset lain menunjukkan bahwa kira-kira 8 hingga 15% dari penduduk dewasa memiliki karakteristik kidal. Studi-studi menunjukkan kekidalan jika dihubungkan dengan populasi secara umum juga tampak muncul lebih sering pada saudara kembar identik dan sejumlah kelompok orang yang memiliki kelainan syaraf. Yang unik, mereka yang terlahir sebagai etnis di Asia Tenggara, Eropa Timur, Asia Selatan memiliki peluang menjadikidal lebih tinggi dibandingkan kelompok etnis lain di dunia sementara warga Eropa Barat, Eropa Utara dan Afrika lebih sedikit yang kidal. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tangan kidal lebih umum ditemukan di kalangan laki-laki daripada perempuan,dan lebih banyak di kalangan kaum heteroseksual dibandingkan dengan kaum homoseksual.Dibandingkan dengan masyarakat umum, tangan kidal lebih sering muncul di kalangan kembar identik,]dan sejumlah kelompok orang yang mengalami gangguan neurologis (misalnya, Epilepsi,Down’s Syndrome, Autisme, dan Retardasi Mental.) Dari segi statistik, seseorang yang memiliki saudara kembar yang kidal mempunyai 76% kemungkinan untuk juga kidal
Sampai saat ini, belum ada  dokter atau ilmuwan yang mengerti pasti apa penyebab kidal. Ada beberapa teori yang mencetuskan alasan kenapa seseorang bisa kidal, tapi kebenarannya belum teruji secara pasti. mAhli pengembangan otak mengemukakan teori mengenai alasan manusia menjadi kidal. Penelitian menyebutkan manusia bertangan kidal sejak dalam kandungan. Dari pantauan USG, sejumlah jabang bayi lebih sering memasukkan tangan kiri ke mulut mereka. Sementara teori lain menyebutkan hormon testosteron yang tinggi dalam rahim menciptakan peluang kebiasaan itu. Apapun teorinya, penggunaan tangan kiri maupun kanan memengaruhi manusia  cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain. Kidal adalah fenomena yang muncul secara herediter, diwariskan. Meskipun fenomena ini alami terjadi namun, dalam kultur timur seperti di Indonesia, anak kidal bisa menemui masalah.
Otak terbagi secara simetris. Otak kiri digunakan untuk berpikir dan kemampuan intelektual. Sedangkan otak kanan berfungsi sebagai penentu suasana hati atau konsentrasi. Otak kanan itu mengatur bagian tubuh sebelah kiri, sedangkan otak kiri mengatur tubuh sebelah kanan. Orang yang lebih nyaman menggunakan tubuh sebelah kiri, termasuk tangan kiri, berarti otak kanannya yang lebih dominan,” ujar psikolog yang akrab dipanggil Mbak Febi.
Karena didominasi otak kanan, orang kidal jadi jauh lebih kreatif dibanding orang-orang yang biasa menggunakan tangan kanan. Otak kiri fungsinya mengatur hal-hal yang berhubungan dengan logika, sedangkan otak kanan mengatur hal-hal yang abstrak seperti seni, bahasa, musik, dan emosi. Itulah sebabnya, orang-orang yang kidal biasanya mahir menggambar. Jadi, tidak heran kalau banyak musisi, pelukis, aktor, dan seniman yang bertangan kidal. Akibat otak kanan lebih dominan, anak-anak yang kidal juga biasanya punya daya khayal dan imajinasi yang tinggi, yang bikin mereka jadi lebih kreatif dibanding anak-anak bertangan kanan.
Beberapa penelitian mengemukakan orang dengan tangan kidal cenderung lebih rentan terhadap emosi negatif seperti depresi dan stres. Kemungkinan, mereka lebih sering menggunakan kinerja otak kanan.
Tanda dan Gejala
  • Sejak bayi, si kidal dapat kita kenali. Syaratnya, anak harus aktif. Semakin aktif tangannya bereksplorasi, semakin mudah mengenali keadaannya.
  • Di usia sekitar 2 tahun, paling tidak, tanda-tanda kekidalannya tak dapat ditutup-tutupi. Anak kidal melakukan semua kegiatan dengan tangan kiri. Refleks tangan kirinya pun lebih cepat dibanding tangan kanannya.
  • Tangan mana yang digunakan anak untuk meraih mainan yang diletakkan di depan mereka.
  • Tangan mana yang dipakai untuk menggosok gigi dan menyisir rambut.
  • Tangan mana yang digunakan untuk makan.
  • Tangan mana yang digunakan untuk mengaduk. Anak kidal biasanya mengaduk dengan arah yang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
  • Ketika menggambar, apakah anak memulai dari kanan.
  • Apakah anak lebih suka berdiri di atas kaki kiri ketika diminta berdiri di atas satu kaki.
Anak yang lebih terampil bertangan kiri untuk semua urusan, kerap kali harus berkali-kali mengulang sesuatu. Sebagai contoh, ketika bersalaman atau mengambil kue yang ditawarkan orang yang lebih tua, dengan tangan kirinya. Maka ia harus mengulang dengan tangan kanannya. Akibatnya, tak jarang, selain unik karena kidal, perkembangan rasa percaya diri anak kidal pun bisa terhambat.
Tak jarang anak kidal juga terampil melakukan sesuatu dengan tangan kanannya. Anak yang terampil menggunakan tangan kiri dan sekaligus kanan memang lebih beruntung.
Orang kidal memiliki kemungkinan lebih besar untuk mejadi jenius. 20% dari jumlah anggota organisasi MENSA, sebuah organisasi untuk orang-orang dengan IQ tertinggi sedunia, dilaporkan kidal. Pria kidal diperkirakan 15% lebih kaya daripada pria yang tidak kidal. Saat tamat kuliah, pria kidal akan 20% lebih kaya. Kenyataan menunjukkan bahwa sejumlah entrepreneur yang kidal mengecap kesuksesan yang luar biasa. Orang-orang seperti Henry Ford dan Bill Gates berhasil sebagai entrepreneur sebagian karena menjadi kidal, yang diyakini mendorong mereka untuk menantang status quo dan berpikir dengan cara dan sudut pandang yang berbeda untuk menghasilkan solusi-solusi kreatif dan inovatif untuk masalah-masalah yang mereka temui dalam menjalankan perusahaan.
Entrepreneur cenderung suka menciptakan hal-hal baru secara kreatif dan orang yang kidal biasanya memiliki dorongan kreatif yang lebih tinggi pula. Jika kita mengamati figur-figur terkenal pembawa acara seperti Jay Leno dan David Letterman, mereka adalah orang-orang kidal dan kreatif dalam dunia hiburan yang menguasai audiens dengan setiap perkataan dan bahasa tubuh yang menarik. Hal ini adalah suatu bentuk kecerdasan tersendiri yang tidak semua orang miliki dan bisa pelajari.
Fakta ilmiah menyiratkan bahwa mereka yang kidal jauh lebih kreatif daripada mereka yang menggunakan tangan kanan. Terdapat semacam hubungan besar antara pemikiran kreatif dan keberhasilan dalam dunia entrepreneurship.  Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Daniel Casasanto mengenai orang kidal dan non-kidal yang diterbitkan dalam edisiJournal of Experimental Psychology bulan Agustus 2009. Casasanto mengatakan jika mereka yang tidak kidal menulis dan beraktivitas dengan mengacu pada preferensi ‘kanan itu baik’, mungkin bagi mereka yang kidal akan memberikan ketidaknyamanan dan suasana yang kurang menyenangkan. Namun, secara potensial kepekaan terhadap semua kondisi yang kurang nyaman itu malah menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi mereka yang kidal,
Orang kidal memiliki kecendrungan lebih tinggi untuk kecanduan alkohol. Jika kedua orangtua kidal, maka ada kemungkinan 50% keturunan mereka juga akan kidal. Sementara jika kedua orangtua tidak kidal, kemungkinan tadi akan turun menjadi 2% saja.
Psikolog dari Universitas Queen di Belfast menyatakan bahwa kucing betina cenderung tidak kidal, sementara kucing jantan cenderung kidal (siapa sangka, kucing bisa kidal juga!). Uniknya orang kidal katanya lebih tidak suka buku berjilid spiral dibanding yang tidak kidal.
Orang kidal dapat merespon stimulasi (rangsangan) dengan lebih baik sehingga kebanyakan orang kidal jago bermain game. Semakin tua seorang Ibu saat melahirkan, semakin besar kemungkinan anaknya lahir kidal. Orang kidal dikenal sebagai orang yang kreatif. Sekitar 4 dari 5 desainer komputer Mac dilaporkan kidal. Menurut sebuah studi, orang kidal hidupnya 9 tahun lebih pendek dari yang tidak kidal.
Orang kidal cenderung lebih atletis, memiliki kesadaran yang lebih spasial dan berpikir lebih cepat. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Dr Alan Searleman dari St Lawrence University di New York, menunjukkan bahwa orang kidal mampu mendukung sisi kiri tubuhnya untuk semua kegiatan fisik. Orang kidal juga dua kali lebih terampil dalam pemecahan masalah dan memiliki IQ lebih tinggi dari orang yang aktif dengan tangan kanan.
Penanganan
  • Jangan dipaksa. Anak-anak kidal sering dianggap anak yang tidak sopan karena, misalnya, selalu lupa bersalaman dengan tangan kanan. Padahal, menurut Weber yang juga ahli biologi, dominasi tangan kiri memberi tanda bahwa aktivitas otak sebelah kanan lebih dominan. Demikian juga sebaliknya, dominasi aktivitas otak bagian kiri menandakan tangan kanan si kecil lebih kuat, lebih dominan. Para ahli tidak menyarankan orang tua untuk terburu-buru mengoreksi, apalagi dengan paksaan, saat mengajarkan si kidal untuk selalu melakukan sesuatu dengan tangan kanan. Kalau anda kidal, jangan sekali-kali berusaha untuk berubah jadi right-hander alias pengguna tangan kanan. Termasuk kalau disuruh oleh orang tua atau guru. Bila dipaksakan, efeknya justru bakal tidak bagus buat Anda, baik secara psikologis maupun secara prestasi. Kalau si batita, yang kidal, dipaksa selalu menggunakan tangan kanannya atau bahkan dicerca karena kekidalannya, maka aktivitas otak sebelah kanannya akan terhambat. Tak jarang anak kidal yang mengalami hal ini terganggu ingatan dan perkembangan rentang konsentrasinya. Bahkan, mengalami gangguan bicara dan orientasi, jelas Weber.
  • Aturlah semua di tengah. Kalau batita Anda ternyata kidal, terimalah dengan lapang dada. Pada kenyataannya penggunaan tangan kanan dan tangan kiri pada si kecil dapat dilatih.
  • Cara termudah melatih keterampilan menggunakan tangan kanan pada si kidal adalah dengan menempatkan benda-benda yang biasanya dipegangnya dengan tangan kiri, ke tengah. Misalnya, letakkan sendok makan di tengah piring. Demikian juga kudapan favorit dan benda kesayangan seperti kukis atau pensil warna. Dengan demikian anak akan terdorong untuk meraih dengan tangan kanan, ungkap Weber, ibu dari dua gadis cilik yang juga kidal seperti dirinya.Tak perlu ragu memberikan pujian saat si kidal mulai terampil dan sigap menggunakan tangan kanannya. Memang perlu waktu untuk melatih si batita. Namun, asalkan Anda peka dan sigap memberikan penanganan, Anda masih punya banyak waktu untuk melatih keterampilan ini hingga anak masuk sekolah. Saat mana ia mulai dituntut aktif menggunakan kedua tangannya dengan terampil.
Referensi
  1. Hardyck, C., & Petrinovich, L. F. (1977). “Left-handedness,” Psychological Bulletin, 84, 385–404.
  2. Raymond, M.; Pontier, D.; Dufour, A.; dan Pape, M. (1996). Frequency-dependent maintenance of left-handedness in humans,” Proceedings of the Royal Society of London, B, 263, 1627-1633.
  3. Schachter, S. C.; Boulton, A.; Manoach, D.; O’Connor, M.; Weintraub, S.; Blume, H.; & Schomer D. L. (1995). “Handedness in patients with intractable epilepsy: Correlations with side of temporal lobectomy and gender,” Journal of Epilepsy, 8, 190–192.
  4. Batheja, M., & McManus, I. C. (1985). “Handedness in the mentally handicapped,”Developmental Medicine and Child Neurology, 27, 63–68.
  5. Cornish, K. M., & McManus, I. C. (1996). “Hand preference and hand skill in children with autism,” Journal of Autism and Developmental Disorders, 26, 597–609.

1 komentar: