3 Mei 2012

Makna dan Lambang Buddhis

Bersujud
Bersujud di hadapan patung Buddha bukanlah memuja berhala. Ini merupakan ungkapan rasa hormat yang mendalam. Sujud merupakan pernyataan bahwa Buddha telah mencapai Penerangan Sempurna dan Tertinggi. Dengan melakukan ini seseorang dapat menekan keinginan, perasaan menang sendiri, dan menjadi lebih siap mempelajari ajaran Buddha.

Beranjali
Meletakkan kedua telapak tangan di depan dada (anjali) merupakan suatu tradisi untuk menyatakan penghormatan tertinggi kepada Tiga Permata. Ketika seorang umat Buddha menyapa yang lain, mereka mengatupkan kedua telapak tangan seperti sekuntum bunga teratai yang kuncup, sedikit membungkukkan badan, dan dengan perlahan berkata “Sekuntum teratai (simbol kesucian dalam Agama Buddha) untukmu, seorang Buddha di masa depan.” Salam ini memberikan pengakuan adanya benih-benih Penerangan Sempurna atau benih Kebuddhaan di dalam diri orang lain oleh karenanya kita mengharapkan kebaikan dan kebahagiaan untuknya. Meletakkan kedua telapak tangan juga mempunyai efek pemusatan dan penenangan pikiran.

Pradaksina
Pradaksina merupakan kegiatan mengelilingi sebuah obyek pemujaan seperti stupa (sebuah bangunan bersejarah tempat menyimpan reliks suci), pohon Bodhi (pohon di mana Buddha duduk di bawahnya saat Beliau mencapai Penerangan Sempurna), atau Pratima Buddha, sebanyak tiga kali atau lebih sebagai wujud sikap hormat. Ini dilakukan dengan meditasi berjalan searah jarum jam; seseorang menjaga agar tetap berada di sisi kanan obyek pemujaan.

Persembahan
Memberikan persembahan di altar merupakan wujud bakti, yang menunjukkan penghormatan dan pemujaan kepada Tiga Permata. Setiap benda yang dipersembahkan memiliki makna masing-masing.

Cahaya
Persembahan cahaya mengingatkan kita pada pancaran sinar Kebijaksanaan yang menghalau kegelapan dan ketidaktahuan di dalam usaha mencapai Penerangan Sempurna. Ini mendorong kita mencari cahaya Kebijaksanaan. Menghormati Budha, kita mempersembahkan lilin dan pelita :
Kepada-Nya, yang merupakan cahaya, kami persembahkan cahaya.
Dengan lampu-Nya yang agung, kami nyalakan pelita dalam diri kami
Pelita Bodhi (Penerangan Sempurna) bersinar dalam hati kami.
Bunga
Persembahan bunga-bunga yang segar dan indah, yang segera akan menjadi layu, tidak lagi wangi dan pudar warnanya mengingatkan  kita pada ketidakkekalan semua benda, termasuk kehidupan kita. Ini mendorong kita untuk menghargai setiap momen dalam hidup kita dan tidak terikat padanya.
Menghormati Buddha, kita mempersembahkan bunga:
Bunga-bunga yang saat ini segar dan mekar dengan indahnya,
Bunga-bunga yang esok akan memudar dan berguguran,
Demikianlah tubuh ini, seperti bunga, akan lapuk juga.
Dupa
Persembahan dupa wangi yang dibakar memenuhi udara di sekelilingnya melambangkan jasa kebajikan dan efek penyucian dari tingkah laku yang bermanfaat. Ini mendorong kita untuk melawan semua setan (godaan) dan membangkitkan hal-hal yang baik.
Menghormati Buddha, kita mempersembahkan dupa:
Dupa yang wanginya meresap di udara
Keharuman hidup yang sempurna, lebih manis daripada dupa
Menyebar ke segala penjuru di seluruh dunia.
Air
Persembahan air melambangkan kesucian, kemurniaan, dan ketenangan. Ini mendorong kita untuk melatih tindakan, ucapan dan pikiran kita untuk mendapatkan sifat-sifat di atas.
Buah-buahan
Buah-buahan melambangkan buah dari pencapaian spiritual yang membawa kita menuju buah akhir, yaitu penerangan sempurna, yang merupakan tujuan akhir semua umat Buddha. Ini mendorong kita untuk berusaha mencapai Penerangan Sempurna bagi kebahagiaan semua makhluk.

0 komentar:

Posting Komentar