Ehipassiko
Aku tidak mengajar untuk menjadikanmu sebagai murid-ku
Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi murid-ku
Aku tidak tertarik memutuskan hubunganmu dengan gurumu yang lama
Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuanmu ,
karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan.
Cobalah apa yang telah kutemukan ini ,
dan nilailah oleh dirimu sendiri.
Jika itu baik bagimu , terimalah
Jika tidak , janganlah engkau terima.
( Udumbara Sutta)
Kebebasan
Seperti halnya arah perginya api
yang telah diredakan oleh tukang besi,
tak dapat diketahui.
Begitu jugalah,
tak ada arah tujuan yang dapat diungkapkan
kepada mereka yang telah terbebas,
yang telah menyebrangi arus,
yang telah meraih kedamaian abadi.
(KN, Udana VIII.10)
Kekuatan kebijaksanaan
Kalau di setiap gerak langkah yang akan dilalui dan selalu diliputi oleh kebijaksanaan,
maka akibat (hasil) nya akan senantiasa berdampak positif,
baik bagi diri sendiri maupun pihak-pihak lain.
Tanpa mata kebijaksanaan,
seseorang tidak ubahnya seperti orang buta
yang menginjak lentera penunjuk jalan
( Khuddhaka Nikaya 173)
Seruan Kemenangan
Dengan melalui banyak kelahiran
aku telah mengembara dalam samsara (siklus kehidupan).
Terus mencari, namun tak kutemukan pembuat rumah ini.
Sungguh menyakitkan kelahiran yang berulang-ualng ini.
O Pembuat rumah, engkau telah kulihat,
engkau tak dapat membangun rumah lagi.
Seluruh atapmu telah runtuh dan tiang belandarmu telah patah.
Sekarang batinku telah mencapai Keadaan Tak Berkondisi (Nibbana). Pencapaian ini merupakan akhir dari nafsu keinginan.
(Dhammapada : 153-154)
Jagalah Batin kita !
Batin adalah putih suci,
namun dia ternodai oleh kekotoran batin yang sebelumnya tidak ada.
Orang awam tidak menyadarinya,
oleh karenanya mereka tidak menjaga batinnya.
Batin adalah putih suci,
dan dapat dimurnikan dari kekotoran batin
yang sebelumnya memang tidak ada.
Siswa yang agung mengerti hal itu,
olehkarenanya mereka menjaga batin mereka.
(Anguttara Nikaya I: 10)
Bangun !
Bangun! Berjagalah!
Apakah gunanya mimpi-mimpimu?
Bagaimana engkau dapat meneruskan tidurmu,
Bila engkau sedang sakit ditusuk oleh panah kesedihan."
(Sutta Nipata 331)
0 komentar:
Posting Komentar