8 Mei 2012

Luka Hatiku


LUKA HATIKU 
 Karya S

Pergi jauh sana...
Jangan kau tengok lagi,
Jangan kau memulai lagi,

Telah banyak cerita pahit,
Telah cukup waktu yang terbuang,
Walau luka masih menyelimuti,

Pergi jauh sana...
Jangan kau ingat lagi,
Jangan kau "kuak" lagi,

Potret-potret suram telah tertutup,
Bangkitkan raga yang telah mati,

Walau sendiri,,,
Ku mampu melewatinya,
Merapatkan dinding-dinding yang lapuk,
Di hantaran tembok-tembok yang bergelombang,

Cintaku...

Kata Bijak Hari Ini

Setiap saat dalam hidupmu adalah ibarat gambar yang belum pernah terlihat, dan gambar yang tidak akan pernah terlihat lagi. Jadi, nikmati hidupmu dan jadikan setiap momen menjadi indah.

Jangan merusak apa yang kau miliki sekarang dengan mengejar sesuatu yang tidak mungkin kau miliki. Sebab, apa yang ada padamu saat ini bisa jadi merupakan salah satu dari banyak hal yang paling kau impikan.

Jika kamu berdoa, jangan meminta kehidupan yang mudah, tetapi mintalah kepada tuhan untuk menjadikanmu pribadi yang kuat. 

Hidup itu seperti mengendaradi sepeda. Untuk menjaga keseimbangan, sepeda harus terus berjalan. Demikian pula hidup ini.

Rayakanlah setiap hari dalam hidupmu karena sesungguhnya hari esok akan datang sangat cepat.

Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup sebab pendidikan yang sesungguhnya adalah kehidupan itu sendiri.

Tidak ada hal yang lebih lembut dari kekuatan, dan tidak ada hal yang lebih kuat dari kelembutan.

Orang bebal selalu mengira bahwa tuhan ada di sampingnya. Sebaliknya, orang bijak selalu berusaha mendekatkan diri kepada tuhan.

Senyuman merupakan hal kecil yang dapat membuat hidup ini menjadi lebih mudah.

Hidup melalui jalan tanpa hambatan sangat jarang berujung pada kesuksesan.

Kesenanagan terbesar dalam hidup ini adalah melakukan hal, dimana orang lain menganggap bahwa kita tidak mampu melakukan hal tersebut.

4 Mei 2012

Hari Raya Waisak

Hari Waisak
Waisak adalah peristiwa tahunan yang terpenting bagi umat Buddha. Pada saat itu diperingati 3 pristiwa :
1.Kelahiran Pangeran Sidharta, 
2.Pencapaian Penerangan Sempurna dan 
3.Parinirvana dari Buddha. 
 
Ketiga peristiwa ini jatuh pada bulan purnama, bulan kelima penanggalan bulan. Peristiwa ini dihormati oleh jutaan umat Buddha di seluruh dunia. Ini merupakan perayaan untuk kegembiraan dan kebaikan bagi semua. Ini juga merupakan kesempatan untuk melihat kembali perkembangan spiritual kita.
 
Bagi beberapa umat Buddha, ibadah Waisak dimulai pagi-pagi benar ketika mereka berkumpul di vihara untuk melaksanakan delapan sila. Yang lain mungkin bergabung dengan ibadah umum untuk mengikuti upacara dengan mengambil tiga perlindungan, menjalankan lima sila, membuat persembahan di altar dan memanjatkan pujian. Mereka juga mengikuti prosesi dan pradaksina, serta mendengarkan khotbah Dharma.
 
Di beberapa vihara, umat Buddha mengambil bagian dalam upacara pemandian patung bayi Pangeran Siddharta (Buddha saat Beliau masih seorang pangeran) yang diletakkan di kolam bertaburan bunga. Air yang wangi di gayung dengan sendok besar dan dituangkan ke patung itu. Ini melambangkan penyucian perbuatan-perbuatan jahat seseorang dengan perbuatan baik.
Beberapa umat Buddha juga melaksanakan vegetarian di hari ini dengan mengingat ajaran Cinta Kasih universal. Pada hari ini vihara-vihara dihias indah dengan bendera Buddhis dan lampu-lampu, dan altar dipenuhi bunga-bunga, buah-buahan dan persembahan lainnya.

3 Mei 2012

Makna dan Lambang Buddhis

Bersujud
Bersujud di hadapan patung Buddha bukanlah memuja berhala. Ini merupakan ungkapan rasa hormat yang mendalam. Sujud merupakan pernyataan bahwa Buddha telah mencapai Penerangan Sempurna dan Tertinggi. Dengan melakukan ini seseorang dapat menekan keinginan, perasaan menang sendiri, dan menjadi lebih siap mempelajari ajaran Buddha.

Beranjali
Meletakkan kedua telapak tangan di depan dada (anjali) merupakan suatu tradisi untuk menyatakan penghormatan tertinggi kepada Tiga Permata. Ketika seorang umat Buddha menyapa yang lain, mereka mengatupkan kedua telapak tangan seperti sekuntum bunga teratai yang kuncup, sedikit membungkukkan badan, dan dengan perlahan berkata “Sekuntum teratai (simbol kesucian dalam Agama Buddha) untukmu, seorang Buddha di masa depan.” Salam ini memberikan pengakuan adanya benih-benih Penerangan Sempurna atau benih Kebuddhaan di dalam diri orang lain oleh karenanya kita mengharapkan kebaikan dan kebahagiaan untuknya. Meletakkan kedua telapak tangan juga mempunyai efek pemusatan dan penenangan pikiran.

Pradaksina
Pradaksina merupakan kegiatan mengelilingi sebuah obyek pemujaan seperti stupa (sebuah bangunan bersejarah tempat menyimpan reliks suci), pohon Bodhi (pohon di mana Buddha duduk di bawahnya saat Beliau mencapai Penerangan Sempurna), atau Pratima Buddha, sebanyak tiga kali atau lebih sebagai wujud sikap hormat. Ini dilakukan dengan meditasi berjalan searah jarum jam; seseorang menjaga agar tetap berada di sisi kanan obyek pemujaan.

Persembahan
Memberikan persembahan di altar merupakan wujud bakti, yang menunjukkan penghormatan dan pemujaan kepada Tiga Permata. Setiap benda yang dipersembahkan memiliki makna masing-masing.

Cahaya
Persembahan cahaya mengingatkan kita pada pancaran sinar Kebijaksanaan yang menghalau kegelapan dan ketidaktahuan di dalam usaha mencapai Penerangan Sempurna. Ini mendorong kita mencari cahaya Kebijaksanaan. Menghormati Budha, kita mempersembahkan lilin dan pelita :
Kepada-Nya, yang merupakan cahaya, kami persembahkan cahaya.
Dengan lampu-Nya yang agung, kami nyalakan pelita dalam diri kami
Pelita Bodhi (Penerangan Sempurna) bersinar dalam hati kami.
Bunga
Persembahan bunga-bunga yang segar dan indah, yang segera akan menjadi layu, tidak lagi wangi dan pudar warnanya mengingatkan  kita pada ketidakkekalan semua benda, termasuk kehidupan kita. Ini mendorong kita untuk menghargai setiap momen dalam hidup kita dan tidak terikat padanya.
Menghormati Buddha, kita mempersembahkan bunga:
Bunga-bunga yang saat ini segar dan mekar dengan indahnya,
Bunga-bunga yang esok akan memudar dan berguguran,
Demikianlah tubuh ini, seperti bunga, akan lapuk juga.
Dupa
Persembahan dupa wangi yang dibakar memenuhi udara di sekelilingnya melambangkan jasa kebajikan dan efek penyucian dari tingkah laku yang bermanfaat. Ini mendorong kita untuk melawan semua setan (godaan) dan membangkitkan hal-hal yang baik.
Menghormati Buddha, kita mempersembahkan dupa:
Dupa yang wanginya meresap di udara
Keharuman hidup yang sempurna, lebih manis daripada dupa
Menyebar ke segala penjuru di seluruh dunia.
Air
Persembahan air melambangkan kesucian, kemurniaan, dan ketenangan. Ini mendorong kita untuk melatih tindakan, ucapan dan pikiran kita untuk mendapatkan sifat-sifat di atas.
Buah-buahan
Buah-buahan melambangkan buah dari pencapaian spiritual yang membawa kita menuju buah akhir, yaitu penerangan sempurna, yang merupakan tujuan akhir semua umat Buddha. Ini mendorong kita untuk berusaha mencapai Penerangan Sempurna bagi kebahagiaan semua makhluk.

Bulan Buddhis


Bulan Buddhis
Nama hari-hari suci utama agama Buddha yaitu Hari Suci Waisak, Asadha, Kathina dan Magha Puja, yang terutama dirayakan oleh aliran Selatan (Theravada) adalah berasal dari nama-nama bulan Buddhis.
Nama Nama Bulan Buddhis
No.
Nama Buddha
Sifat Utama
   Arti
1
  Januari
  Pussa
  Kapas
2
  Febuari
  Magha
  Kera
3
  Maret
  Phaggnuma
  Langit-langit
4
  April
  Citta
  Mata-Buaya
5
  Mei
  Vesakha / Waisak
  Lengan Wanita
6
  Juni
  Jetta
  Gajah
7
  Juli
  Usabha / Asadha
  Sapi Jantan Pembawa Jalan
8
  Agustus
  Savana
  Pos Kemenangan
9
  September
  Bhaddapada
  Kaki Singa
10
  Oktober
  Assyuja
  Rumah
11
  November
  Kattika / Kathina
  Anak Ayam
12
  Desember
  Migasira 
  Hidung Domba

Dua Puluh Sembilan Buddha

Dua Puluh Sembilan Buddha
No
Nama Buddha
Sifat Utama
1
  Tanhankara
  Maha Perwira
2
  Medankara
  Maha Mulia
3
  Saranankara
  Maha Welas-asih
4
  Dipankara
  Cahaya Cemerlang
5
  Kondanna
  Junjungan Manusia
6
  Mangala
  Yang Maha Agung
7
  Sumana
  Pemberani Yang Berbudi Lemah Lembut
8
  Revata
  Penambah Kegembiraan, Kebahagiaan
9
  Sobhita
  Yang Penuh Kebajikan
10
  Anomadassi
  Manusia Utama
11
  Paduma
  Obor Semesta Alam
12
  Narada
  Pembimbing Yang Tiada Taranya
13
  Padumuttara
  Makhluk Yang Tiada Taranya
14
  Sumedha
  Yang Paling Mulia
15
  Sujata
  Pimpinan Jagad Raya
16
  Piyadassi
  Maha Junjungan Umat Manusia
17
  Atthadassi
  Yang Penuh Kasih-sayang
18
  Dhammadassi
  Penghalau Kegelapan
19
  Siddhatta
  Yang Tiada bandingnya Didunia
20
  Tissa
  Pemberi Karunia Yang Utama
21
  Phussa
  Yang Sempurna Ke Tujuan Akhir
22
  Vipassi
  Yang Tiada Saingannya
23
  Sikhi
  Pahlawan Cinta-kasih Tanpa Batas
24
  Vessabhu
  Penyebar Kebahagiaan Sejati
25
  Kakusandha (Krakucchanda)
  Penunjuk Jalan Para Musafir
26
  Konagamana (Kanakamuni)
  Yang Berusaha Tanpa Akhir
27
  Kassapa (Kasyapa)
  Cahaya Sempurna
28
  Gotama (Gautama)
  Kejayaan dalam Keluarga Gotama (Gautama)
29
  Matteya (Maitreya)
  Yang Penuh Dengan Cinta-kasih

2 Mei 2012

Mengenal Budaya Orang Jepang: Membungkuk

Jika dilihat sekilas, Jepang adalah negara yang paling sopan penduduknya. Kenapa? Karena mereka paling sering membungkuk. Entah itu meminta maaf, berkenalan, bertamu di rumah orang, mengatakan permisi, bahkan sampe berbicara di telepon pun orang jepang sampe membungkuk sedikit (padahal orang yang berbicara dengannya tidak bisa melihat dia).

Budaya Orang Jepang: Membungkuk

Membungkuk (お辞儀, ojigi) adalah sebuah keharusan. Tradisi yang sudah harus diajarkan kepada anak-anak sejak balita. Ada beberapa jenis cara membungkuk, mari kita pelajari satu per satu...


1. Mengangguk Pelan, 5 Derajat:

Ini hanya anggukan kecil kepala kamu. Cara anggukan ini lebih ditujukan jika kamu bertemu dengan teman lama, tetangga, atau keluarga dekat. Oh ya, kalau kamu orang yang berpangkat tinggi (seperti Perdana Menteri atau Boss Yakuza), kamu juga bisa mengangguk pelan seperti ini kepada orang-orang yang membungkuk ke kamu. Ini artinya orang lain-lah yang harus lebih menghormati kamu, kamu cukup mengangguk pelan saja untuk menerima penghormatannya.

2. Membungkuk Salam (Eshaku / 会釈), 15 Derajat:

Cara membungkuk ini sedikit lebih formal. Digunakan untuk memberi salam kepada orang-orang yang sudah kamu kenal di kantor atau kepada orang-orang yang kamu tahu tapi tidak terlalu kenal.

3. Membungkuk Hormat (Keirei / 敬礼), 30 derajat:

Ini adalah cara membungkuk yang sangat formal. Digunakan untuk menunjukan rasa hormat kamu kepada boss di kantor, kepada orang-orang yang jabatannya lebih tinggi atau kepada mereka yang jauh lebih tua.

4. Membungkuk Hormat Tertinggi (Sai-keirei / 最敬礼), 45 derajat:

Ini adalah cara membungkuk yang mempunyai arti sangat dalam. Ini adalah cara kamu menunjukkan rasa bersalah kamu yang sangat dalam. Ini adalah cara kamu meminta maaf kalau kamu melakukan kesalahan besar. Atau bisa juga digunakan untuk memberikan hormat kepada orang-orang yang sangat tinggi jabatan dan status sosialnya, seperti Kaisar Jepang misalnya.

5. Membungkuk Berlutut: 

Kamu tidak akan terlalu sering melihat orang membungkuk seperti ini di muka umum, karena cara membungkuk seperti ini adalah cara membungkuk yang amat sangat dalam artinya. Orang akan berlutut seperti ini jika dia telah melakukan kesalahan fatal, seperti kesalahan yang mengakibatkan kematian orang lain. Ini juga cara orang-orang menghormati Kaisar di jaman dulu.

jepang

Intinya, semakin kamu menghormati orang tersebut, semakin dalam bungkukan kamu. Semakin besar perasaan bersalah kamu kepada seseorang, semakin dalam pula bungkukan kamu. Orang Jepang memang dikenal paling sering meminta maaf.

Mungkin karena meminta maaf berarti mengakui kegagalan sendiri atau mengaku bersalah, kita tampak enggan untuk meminta maaf sebelum terbukti siapa yang melakukan kesalahan. Tapi di Jepang, kata "egoisme" tidak ada tempat untuk berkembang. Di Jepang, meminta maaf dianggap sebagai kewajiban, meskipun belum tentu kamu yang salah. Permintaan maaf menunjukkan bahwa seseorang rela bertanggung jawab dan menghindari menyalahkan orang lain.

Semakin tinggi jabatan seseorang, maka dia harus semakin berani meminta maaf jika dia atau anak buahnya melakukan kesalahan. Makanya tidak heran jika banyak pejabat pemerintahan, seperti walikota, gubernur, menteri dan perdana menteri sekalipun yang membungkuk meminta maaf kepada publik dan akhirnya memilih mengundurkan diri daripada malu dibicarakan orang -- sesuatu yang amat sangat jarang kita lihat di Indonesia.Semoga menambah wawasan kita semua



Membungkuk = Ojigi / お辞儀

1 Mei 2012

Angin ?

Pohon, Daun, dan Angin
Pohon yang terkena hembusan angin



Rasa gerah yang dirasakan saat beraktivitas tentu membuat produktivitas tidak maksimal. Udara panas seolah menjadi penyebab utama keringat yang keluar dari permukaan kulit. Ingin rasanya “cari angin”. Tapi, sebenarnya apa itu angin? Bukankah angin juga udara?
Angin adalah..
Di pelajaran SD, kita tahu bahwa angin adalah udara yang bergerak. Pergerakan udara ini disebabkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara lebih rendah.
Jika udara dipanaskan akan memuai yang akhirnya naik karena menjadi lebih ringan. Jika udara yang dipanaskan naik, tekanan udara menjadi turun. Kenapa? Karena udara berkurang. Dan, udara dingin di sekitarnya akan mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tersebut.
Udara lalu menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan kembali naik.
Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Angin juga termasuk udara, udara terdiri dari bermacam gas. Gas termasuk materi yang tidak kelihatan, inilah alasan kenapa kita tidak bisa melihat angin.
Faktor terjadinya angin ada 4 tahap, yakni:
1. Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
2. Lokasi
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin yang jauh dari garis khatulistiwa.
3. Tinggi lokasi
Semakin tinggi lokasinya, semakin kencang pula angin yang bertiup. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
4. Waktu
Angin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya pada malam hari.
Sebenarnya yang kita lihat saat angin berhembus adalah partikel-partikel ringan seperti debu yang terbawa bersama angin. Angin bisa kita rasakan hembusannya karena kita mempunyai indra perasa, yaitu kulit, sehingga kita bisa merasakannya