2 Sep 2012

Tiga


Tiga


Tiga atau Tri dalam bahasa Sansekerta tampaknya menyimpan misteri. Tiga tampaknya mempunyai arti atau makna khusus dalam Agama dan Spiritualitas di dunia.

Ada Tri Murti dalam Agama Hindu : Brahma, Wishnu, Shiwa.

Ada Trinitas dalam Agama Kristen : Allah Bapa, Putera, Roh Kudus.

Ada Tri Ratna dalam Agama Buddha : Buddha, Dharma dan Sangha.


Dan ketika saya bertanya pada teman saya - seorang Muslim - apakah ada yang signifikan dengan tiga ini - ia pun meng-iya-kan. Dalam tradisi Sufi juga dikenal tiga yang terdiri dari : Allah. Jibril. Muhammad. Ajaran Guru Nanak - yang lazim dikenal sebagai Agama Sikh - juga mengenal tiga. Guru - Guru , Sikh - Siswa dan Rabb - Allah.



Ajaran Kawruh Jiwa - Ki Ageng Suryamentaram ternyata juga bertumpu pada tiga.
Pikir - sang tukang catet - yang sering bikin kita ruwet dan mumet. Rasa Kramadangsa - rasa yang selalu bereaksi terhadap lelawanan - keadaan dan kondisi di luar - sering bikin kita kisruh. Rasa Sejati - yang adem dan ayem. Ini rasa yang terus diam - mengamati saja. Nah . . . yang ini - mak nyuus - sungguh bisa bikin kita sumeleh , seger dan tentrem.

masih ada lagi . . . 

Ada tiga pilar dalam Buddhisme Zen. Joriki - Meditasi. Kensho Godo - Pencerahan. Mujodo no Taigen - Pelaksanaan dharma dalam hidup sehari-hari.

Ada Tri Kaya dalam Buddhisme Mahayana. Dharma Kaya. Sambhoga Kaya. Nirmana Kaya. Ada tiga tingkatan Ke Buddhaan - Dhyani Buddha - Amitabha. Dhyani Bodhisattva - Avalokitesvara. Manusi Buddha - Siddharta Gautama.

Dan entah kebetulan atau apa - Agama Buddha pun terbagi menjadi tiga aliran besar : Theravada - yang konservatif, mengagungkan nalar. Mahayana - yang liberal - menafsir - lebih bertumpu pada hati. Vajrayana - yang esoteris dan mistikal.

Tiongkok pun tak mau ketinggalan . . . 

Ada Tri Dharma - San Jiao - Tiga Ajaran di akar rumput Tiongkok. Konfusianisme, Buddhisme dan Taoisme - yang saling menaut di akar rumput Tiongkok. Ketiga ajaran ini tertaut dalam satu kata kunci : harmoni. Konfusianisme mengajarkan harmoni antar sesama manusia - tekanan pada kehidupan nyata yang dijalani manusia di bumi saat ini - harmoni dengan segala permasalahan dan perjuangan yang harus dilakukan. Buddhisme mengajarkan bagaimana manusia membuat harmoni dengan dirinya sendiri. Tekanan pada pemahaman yang mendalam pada makna sesungguhnya dari kehidupan di dunia. Taoisme mengajarkan bagaimana manusia harus membuat harmoni dengan alam semesta. Ia adalah bagian - yang selayaknya memahami dan mengerti tempat dimana ia berpijak dan berada. Ada tiga faktor yang berpengaruh atas kehidupan manusia dalam Budaya Tionghoa : Keberuntungan Langit - Thian Tao. Keberuntungan Bumi - Thi Tao. Keberuntungan karena usaha manusia itu sendiri - Ren Tao.

Dan kalau anda seorang praktisi Tai Chi - ketika berlatih - anda harus memperhatikan tiga hal. Anda harus terhubung dengan Enerji Langit di Atas. Anda harus menyerap Enerji Bumi di Bawah. Dan ketika bergerak - anda harus mengalir harmonis dengan Medan Enerji - Chi - di tempat anda bergerak.

Tiga. Tiga. Tiga. 

Ada apa sebenarnya dengan Tiga ?

Tiga. Bentuk segi tiga memang mewujudkan satu bentuk yang kokoh, menopang satu dengan yang lain - dan langsung saling terhubung. Dalam tiga ini - ketiganya dapat langsung saling terhubung. Empat tidak - satu terhubung dengan dua tapi terpisah dari yang satunya lagi. Demikian juga Lima, Enam - dan seterusnya.

Apakah ini jawab dari misteri Tiga itu ?

Wah - saya tidak tahu. Kalau anda tahu - anda yang saya harap memberi tahu saya. Saya tidak tahu bagaimana jelasnya. Saya menulis hanya karena rasa penasaran saja. Saya justru ingin mendengar jawabnya dari anda.

memang - ada misteri apa sebenarnya . . . 

Coba sekarang kita tarik tiga dari ranah Agama dan Spiritualitas. Ternyata tiga juga masih ada di mana - mana.

Dalam pemerintahan - kita kenal tiga. Eksekutif. Legislatif. Judikatif. Di dunia kampus - di ranah perguruan tinggi - ada kita temukan tiga. Tri dharma Perguruan Tinggi. Bahkan - susunan Pembantu Rektor dan Direktur juga tiga. Pembantu Rektor Bidang Pendidikan. Keuangan. Kemahasiswaan.

Dalam ranah politik - pendiri Tiongkok modern - Dr. Sun Yat Sen - juga mengemukakan tiga untuk membangun sebuah Tiongkok yang baru. San Min Chu - tiga dasar Negara : Demokrasi, Nasionalisme dan Kesetaraan. Demikian juga pada masa kejatuhan Presiden Soekarno - kita banyak mendengar tentang Tritura - Tiga Tuntutan Rakyat.

Tiga lagi.

penutup . . .

ketika melihat diri sendiri - ternyata saya juga kena sawab dari tiga ini.

Saya seorang minoritas pangkat tiga.

Saya Tionghoa - minoritas satu.
Saya Buddhis - minoritas dua.
Saya Zen - minoritas tiga.

Tionghoa. Buddhis. Zen.

Tiga !

0 komentar:

Posting Komentar