28 Jun 2012

Panti Asuhan Terbakar, Seorang Bocah Tewas

Tanjungpinang - Yayasan Panti Asuhan Ummi Al-Fitrah, terlatak di jalan Kendal Sari, RT/RW I/IX, Kelurahan Sungai Jang, Kecamatan Bukit Bestari, hangus terbakar, Rabu (27/6) sekitar pukul 09.00 WIB. Peristiwa diduga akibat konsleting arus pendek aliran listrik PLN tersebut juga mendapati satu orang anak panti asuhan, bernama Haris Husin Loli alias Haris (12) meninggal dunia.

Korban Haris sendiri diketahui tengah duduk dibangku kelas 5 di Sekolah Dasar (SD) Negeri 023 Tanjungpinang. Pada saat kejadian, diduga korban tengah terlelap tidur di bawah tempat tidur di salah satu ruangan kamar tidur yayasan panti asuhan tersebut.

Keberadaan korban diketahui setelah kobaran api mulai padam, kemudian petugas regu pemadam kebakaran Pemko Tanjungpinang menemukan sosok tubuh manusia yang terhimpit di puing-puing sisa kayu bangunan yang terbakar.

Setelah dicek satu persatu dari 62 anak panti asuhan oleh sejumlah pengurus panti dibantu oleh sejumlah anggota Polres Tanjungpinang, diketahui bahwa mayat tersebut adalah Haris Husin Loli alias Haris, pria kelahiran Malaysia pada 2 Juni 2000, dan ditampung oleh Yayasan setelah kedua orang tuanya sudah meninggal dunia sejak beberapa tahun silam.

Menurut Dedy Sanjya, salah seorang pengurus yayasan panti asuhan Ummi Al-Fitrah tersebut, peristiwa kebakaran terjadi sangat, setelah salah satu plafon bangunan di bagian panggung dekat kantor yayasan tersebut mengeluarkan api yang diduga berasal dari konleting arus pendek aliran listrik.

Kondisi angin yang cukup kencang, ditambah lambatnya mobil regu pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian, mengakibatkan api cepat menjalar membakar seluruh bagian bangunan yang terbuat dari kayu tersebut.

"Pada peristiwa tersebut, saya dan pengurus lainnya, berusaha menyalamatkan seluruh anak kami yang masih kecil-kecil untuk di ungsikan di salah satu rumah warga, terletak di depan panti," kata Dedi.

Bersamaan hal itu, Dedi sembari berteriak dibantu beberapa aggota kepolisian dan warga setempat, mengaku telah berusaha mengecek keberadaan sejumlah anak-anak panti yang diduga masih ada di ruangan.

"Pada saat kejadian itu, mungkin anak kami Haris itu tengah terlelap di bawah tempat tidur, sehingga kita tidak sempat mencek ke arah sana," ungkap Dedi.

Diterangkan, pada peristiwa kebakaran itu, tidak satu pun sejumlah barang-barang yang ada di dalam yayasan tersebut bisa dikeluarkan, termasuk pakaian anak-anak panti, peralatan elektronik termasuk barang berharga milik yayasan lainnya.

"Kerugian diperkirakan di atas Rp200 juta. Dan kami tidak tahu lagi bagaimana cara untuk mendapatkannya kembali," ungkpa Dedi.

Musibah kebakaran yang terjadi pada Yayasan Panti Asuhan Ummi Al-Fitrah, terlatak di jalan Kendal Sari, RT/RW I/IX, Kelurahan Sungai Jang, Kecamatan Bukit Bestari, Rabu (27/6) sekitar pukul 09.00 WIB, telah menyisakan kesedihan yang mendalam bagi seluruh anak panti asuhan besama pengurusnya.

Pada saat kejadian itu, terlihat Ummi selaku Ketua Yayasan Ummi Al-Fitrah terus menangis sambil berdo'a menggunakan mukena, di atas sajjadah, usai sholat sunat, di dalam kamar rumah warga yang menampung sementara anak-anak panti asuhan saat itu. Bersama Ummi terihat sejumlah anak-anak panti yang masih berusuia di bawah lima tahun (Balita) ikut menangis sambil berdo'a.

"Ya Allah, kenapa musibah ini Engaku timpakan kepada Kami. Berikanlah ketabahan pada kami semua Ya Allah dan ampunilah dosa-dosa kami semua ya Allah," ucap Ummi tidak henti-hentinya, sembari menagis menadahkan tangannya, bermunajat kepada Allah SWT saat itu.

Ummi sendiri terlihat sok ketika mendapati seluruh bangunan yayasan yang didirikannya sejak belasan tahun silam hangus terbakar. Hal lebih mengharukan, ketika melihat dan membayangkan nasib sejumlah anak-anak panti yang masih balita sebanyak 20 orang ditambah yang sudah bersekolah di tikat SD, SMP dan SMA sejumlah totol 62 orang nantinya.

Kesediah serupa juga terlihat pada Ustad Komaruddin, suami Ummi yang juga termasuk ketua pengurus Yayasan Ummi Alfitrah, tidak dapat menahan air mata kesedihan yang mendalam atas peristiwa tersebut, sembari memeluk sejumlah anak-anak panti, terutama yang masih balita dan haus kasih sayang dari orang tuan kandungnya yang sudah tiada lagi.

"Saya baru tahu kejadian ini, setelah api mulai besar, dan langsung saya menyelamatkan anak-anak yang ada di luar," tutur Usyad Komar.

Reni, salah seorang anak panti mengakui kalau saat kebakaran terjadi dirinya dan beberapa anak yang lain sedang mengaji, dan ada juga yang sedang masak di dapur. Tiba-tiba saja, asap hitam putih muncul dari atas atap lantai dua bangunan panti, dan terlihat api, membuat Reni meminta seisi rumah untuk keluar dari panti.

"Kemana kami akan tinggal, masih banyak adik-adik kami yang masih kecil, dimana mereka akan ditampung" kata Reni dengan tetesan air mata kesedihan.

Satuan Reskrim Polres Tanjungpinang sejuah ini masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut, terutama menyangkut adanya seorang anak panti asuhan, Haris Husin Loli (12) yang meninggal dunia pada saa kejadian.

"Penyebab sementara kejadian kebakaran tersebut, diduga adanya hubungan arus pendek aliran listrik. Namun untuk memastikannya, kita masih melakukan pengumpulan data serta keterangan sejumlah pengurus yayasan Ummi Al-Fitrah tersebur," kata Kapolres Tanjungpinang AKPB Suhendri melalui Kasat Reskrim AKP Maryon.

Dalam peritiwa kebakaran tersebut, terlihat hadir Wakil Walikota Tanjungpinang, Edward Mursali, Sekdako Tanjungpinang, Tengku Dahlan, anggota DPRD Kepri, Rudi Chua yang juga sebagai salah seorang Calon wakil Walikota Tanjungpinang tahun ini, Kapolres Tanjungpinang AKBP Suhendri, Waka Polres Kompol Nur Santiko, Kasat Reskrim AKP Maryon, beberapa anggota intel Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri serta sejumlah jajaran kepolisian lainnya.

Bersamaan kejadian tersebut, Rudi Chua akhirnya mengambil inisiatif sendiri secara sukarela, menampung smentara seluruh anak-anak panti asuhan tersebut di hotel miliknya, yakni Hotel Furia di kawasan jalan Merdeka Tanjungpinang.

Kabar peritiwa kebakaran di Yayasan Ummi Al-Futrah tersebut, membuat sontak dan spontanitas bapak Sofiladi selaku Wakil Pimpinan Umum (WPU) sekaligus Pimpinan Haluan Kepri ikut merasakan kesedihan yang mendalam. Atas kejadian itu, ia langsung berinisiatif untuk membuka dompet amal peduli musibah kebakaran Yayasan Ummi Al-Fitrah bagi.

Dompet peduli Haluan Kepri tersebut diharapkan dapat menyentuh seluruh pejabat, pengusa serta segenap lapisan masyarakat lainnya yang ada di Kepri untuk dapat menyumbang dan menyisihkan sebagian hartnya untuk beramal dan membantu meringankan beban serta kesedihan yang dirasakan oleh seluruh anak-anak panti asuhan tersebut.

"Insya Allah, sesuai arahan pimpinan, kita dari perwakilan Haluan Kepri Tanjungpinang akan menyalurkan sumbangan untuk anak-anak pati Yayasan Ummi Al-Fitrah sebesar Rp1.500.000," kata Kepala Perwakilan Haluan Kepri, Rusmadi yang diamini oleh Kepala Biro Redaksi, Ramli.

Rusmadi berharap, kepada segenap pejabat, pengusaha dan lapisan masyarakat yang ada di daerah ini yang ingin menyumbangkan sebagian hartanya untuk musibah pada panti asuhan tersebut dapat mengantarkan langsung ke kantor Perwakilan Haluan Kepri Tanjungpinangm di kawasan Bintan Centre, Blok C-54 Tanjungpinang, atau menghubungi nomor 0771 442828.

"Semua sumbangan tersebut langsung kami serahkan kepada pengurus Yayasan Ummi Al-Fitrah," ucapnya. [ton]

Sumber :: Haluan Kepri

0 komentar:

Posting Komentar