Sebuah lampu memang bisa berasal dari macam-macam bahan. Jika beberapa waktu lalu seorang seniman Jepang sukses membuat lampu dari kayu,
kali ini desainer asal Amerika membuat rancangan lampu dari darah
manusia. Mike Thompson adalah orang yang merancang lampu tersebut. Lampu
itu dibuat dengan bahan kimia, sehingga tidak memerlukan energi listrik
untuk menghidupkannya.
Lantas bagaimana lampu itu bekerja?
Untuk menyalakan lampu tersebut, kita harus meneteskan darah ke dalam
larutan kimia tersebut. Untuk memudahkannya, lampu tersebut didesain
pecah pada bagian atas leher sehingga kita cukup melukai tangan kita
dengannya dan darah akan menetes ke dalam lampu. Ketika darah menetes ke
dalam larutan kimia, akan muncul reaksi yang mengakibatkan muncul warna
biru terang seperti lampu.
Sayangnya lampu ini hanya mampu dipakai selama satu kali saja. Thompson
membuat lampu ini dengan tujuan menyadarkan orang agar lebih menghargai
dan berpikir 2 kali dalam menghabis-habiskan energi. Thomp[son
menuturkan bahwa rata-rata orang Amerika menggunakan 3383 kW/jam energi
setiap tahunnya, atau setara meninggalkan 4 kamar dengan lampu hidup
selama 4 bulan.
Dengan lampu tersebut Thompson mencoba menggugah pemikiran orang,
bagaimana jika listrik senilai individu? maka akan membutuhkan banyak
nyawa. Serupa kehilangan darah menggunakan terlalu banyak energi akan
membahayakan lingkungan.
Penasaran ingin tahu seperti apa lampu itu bekerja? berikut videonya